Wednesday, December 26, 2007
Langganan Lengkuas dan Serei di Toko Cina
Sunday, December 2, 2007
Melepas Kangen Indomie, Kecap ABC dan Sambel ABC
Friday, November 16, 2007
"Ayo ke Restoran Borobudur"
Wednesday, October 17, 2007
Pasar Tempat Barang-barang dari Asia
- Daging Halal, seperti: ayam, sapi,kambing, dll;
- Ikan yang terkenal lebih murah dan lebih seger, hari ikan baru selasa & Jum`at;
- Bahan-bahan makanan, seperti: macem-macem beras (riso;kecuali beras Indonesia)termasuk beras ketan (riso malangit dari Philipina), kelapa (coco),labu siam (chookes), jeruk nipis, singkong, Ubi, kangkung, jantung pisang, jagung utuh, kacang panjang, dll;
- Buah-buahan, seperti:mangga,dondong,pepaya muda atau matang (papaya),dll.
- Bumbu & herb, seperti : merica (pepe), cabe (peperonchino), kunyit (curcuma), Ketumbar (coriandolo), daun salam (aloro), gula merah (zucchero di palma), dll.
Sebagian besar yang jual pedagang-pedagang dari Banglades dan mereka ramah banget nawarin dagangannya, tapi mereka hanya buka sampai dengan jam 3 sore. Di dalam pasar ini terdapat toko cina yang ngejual : kulit lumpia, ikan asin, ebi, udang tanpa kepala, bakso ikan(difrizernya), tahu,kanji (tapioka starch), tepung beras (farina di riso), dll. Selain di dalam pasar ada juga Toko Cina yang diluar pasar lokasinya ga jauh dari pasar vittorio, mereka menjual: lengkuas, serai, suun, terkadang ada daun pisang, dll. Lokasi Mercato Vittorio deket Stasiun Termini, dari sini bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik bus sekali no 105 berhenti didepan Taman Besar trus pasarnya diblakang gedung seberang Taman Besar itu. Tapi ingat!!! harus HATI-HATI karena rame banget dan sebaiknya jangan bawa mobil karena suka ada yang usil nyongkel.
Monday, October 1, 2007
Buntil Daun Anggur
"Pak De`:"Bontel...bonteeeeel...siapa kangen bontel monggo dicobain...." Pak De`-Pak De`....hidup di Italy puluhan tahun kok malah jadi bakul buntil....opssss...jangan salah buntil bikinan Pak De` ini spesial loh karena bahannya bukan dari daun singkong o daun pepaya yang nota bene ga bakalan ketemu di italy, tapi dibuat dari daun anggur...he3x maksa sih...tapi gimana lagi wong kangen ....Tapi rasanya ga kalah kok sama aslinya...buonissima!!! tapi Pak De` ...e...e...e..bikin mabuk ga ya??? Pak De` grazie mille ya atas idenya...
Tuesday, September 11, 2007
Sop Buntut plus......
Bagi orang asing mungkin surprise sekali klo tahu bahan dasarnya ya? Tapi biasanya sekali nyicipin akan balik lagi ke barisan antrian....ini semua karena "Sop Buntut" di KBRI Rome bukan sop buntut biasa tapi "Sop Buntut Plus..." karena diramu dengan sedikit senyum Bu Nelly Amri, salah satu Anggota DWP KBRI Rome.Tapi hati-hati bagi yang punya kolesterol tinggi karena sajian ini berlemak/berminyak sekali.
Thursday, September 6, 2007
Pempek Plembang Keluarga Erizal Sodikin
Cara membuat:
Pempek:
1. Giling ikan filet sampai halus, kemudian masukkan dalam mangkuk adonan.
2. Masukkan air, garam, minyak goreng dan telor.
3. Aduk hingga adonan mengental.
4. Masukkan tepung sagu, aduk secukupnya sampai tercampur rata.
5. Bentuk sesuai keinginan, misalnya untuk pempek kapal selam, isi dengan telur, untuk pempek lenjer bentuk silinder.
6. Masukkan dalam air mendidih, rebus hingga pempek mengapung yang menandakan bahwa pempek sudah masak.
7. Boleh langsung dihidangkan atau digoreng terlebih dahulu.
Siapa yang tertarik silahkan dicatat bahan-bahannya:
Pempek:
½ kg ikan galinela (filet)
½ kg ikan persico (filet)
Tepung sagu 3 bungkus (@ 400 gram)
Telor 2 butir
Minyak goreng 1 gelas kecil
Air 1 mangkuk
Garam secukupnya
Cuko (saus pempek):
Bawang putih
Cabe rawit hijau/merah
Gula aren (palm sugar)
Asam jawa (cuka kalau suka)
Garam secukupnya
Air
"Selamat mencoba"
Beberapa tip:
1. Pada waktu mengaduk adonan pempek, jangan terlalu banyak diuli (jangan sampai kalis), karena akan meyebabkan pempek jadi keras.
2. Isi pempek dapat diganti dengan tumisan buah pepaya muda (pempek pastel).
3. Untuk saus, bagi yang suka, dapat ditambahkan ebi yang dihaluskan.
4. Waktu menyajikan tambahkan cacahan mentimun.
5. Bisa juga disajikan dengan mie rebus, cacahan mentimun dan krupuk (di Palembang dikenal dengan nama rujak mie.
Wednesday, September 5, 2007
Bola Hijau beruban
Wednesday, August 29, 2007
Dadar Gulung Roma
Tuesday, August 28, 2007
Tradisi Tumpeng di Roma
Dalam setiap perayaan hari kemerdekaan, di RT, di kampung, di kelurahan....dst, Nasi Tumpeng selalu hadir, memotongnya merupakan moment yang ditunggu-tunggu dan dilakukan mereka yang dihormati atau dituakan, mungkin bisa dikatakan sudah mentradisi. Satu set Tumpeng biasanya terdiri dari:
1. Nasi Kuning yang dibentuk kerucut (tumpeng);
2. Sayuran urap;
3. Kering Kentang;
4. Perkedel Kentang;
5. Ayam Goreng;
6. Ati & empal goreng atau disambel goreng;
7. Peyek;
8. Telur dadar emie....dll.
Biasanya potongan paling atas tumpeng diberikan juga kepada tamu atau seseorang yang berprestasi dalam bidang tertentu. KBRI Roma pun ikut melestarikan tradisi potong tumpeng.....karena itu DWP KBRI Roma dalam perayaan HUT RI ke-62 ini sibuk menyediakan hidangan yang spesial ini. Dengan segala keterbatasan, seperti keterbatasan tersedianya daun pisang untuk hiasan pinggirannya yang akhirnya tak kehilangan akal diganti dengan daun selada....dll,akhirnya tersedia juga Tumpeng HUT RI ke-62 yang dimeriahkan dengan Bendera Merah Putih kecil-kecil. Pada hari itu Tumpeng dipotong oleh Bapak & Ibu Duta Besar. Setelah itu rame-rame diserbu oleh tamu-tamu yang hadir....memang rasanya kurang meriah kalau 17 agustusan tanpa rebutan nasi tumpeng ya....!!!Buon Apettito!!!"